Narkotika Yang Populer di Indonesia dan Ini Efeknya bagi Kesehatan
Sigerindo Pesawaran - Setiap jenis narkotika dan obat-obatan terlarang memiliki efek yang berbeda, baik secara fisik dan mental. Berikut ini penjelasan mengenai berbagai jenis narkotika yang paling populer di Indonesia dan dampak negatifnya yang perlu Anda ketahui
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang. Keduanya merupakan zat yang memengaruhi pikiran, perasaan dan perilaku seseorang, serta memicu ketergantungan.
Selain narkoba, istilah lain yang diperkenalkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah NAPZA atau singkatan dari narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
Yang perlu di ketahui bahwa danpak dan Efek barang terlarang ini sangat berbahaya bagi anak anak remaja di negara indonesia
dalam hal ini awak Media Sigerindo telah mengutif tulisan yang di ambil dari website dr.Yenny Siti Yanti Simambela.Sp,KJ.Psikiatri.
Pada senin 10/02/2025
Pada umumnya, narkoba terbagi dalam empat kelompok besar sebagai berikut
(a) Kelompok Jenis Narkoba Cannabis/kanabis Ganja (Mariyuana) dan getah ganja(Hashish)
(b) Amphetamine Type Stimulants (ATS) amfetamin, ekstasi, katinon, dan sabu (metamfetamin)
(C) Opiad heroin, morfin, opium Petidi kodein, subutex, Suboxone dan metadon Tranquilliser/penenang luminal, nipam, pil koplo, mogadon, valium, camlet, dumolid, kokain,
Ini jenis narkotika paling populer di Indonesia Kandungan yang terdapat dalam narkotika dan obat-obatan terlarang tersebut bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan, terutama bila disalahgunakan.
Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN),merupakan beberapa jenis narkotika yang paling sering dikonsumsi di Indonesia.Yaitu Ganja Nama lain: cimeng, mariyuana, gele, pocong
Ganja merujuk pada daun kering dari tanaman mariyuana (Cannabis sativa). Daun ini memiliki kandungan senyawa delta-9 tetrahydrocannabinol (THC) yang dapat memabukkan.
Jenis narkotika ini paling banyak digunakan di Indonesia. Menurut data Indonesia Drugs Report 2022, sebanyak 41,4% pengguna narkoba di Indonesia menggunakan ganja dan getah ganja (hashish).
Kebanyakan orang menggunakan ganja kering dengan memasukkannya ke dalam lintingan rokok.
Untuk menghindari asap yang terlalu banyak, sebagian pengguna ganja juga menggunakan alat penguap (vaporizer) yang disebut bong.
Alat ini menarik THC dan senyawa lain dari ganja, lalu mengumpulkan uap pada unit penyimpanannya. Pengguna ganja kemudian menghirup uap tersebut untuk merasakan sensasinya.
Efek ganja jangka pendek THC di dalam ganja bekerja pada reseptor sel otak yang bereaksi terhadap senyawa alami dalam tubuh yang memiliki efek mirip THC.
Ganja akan memaksa bagian otak tersebut untuk melepaskan dopamin dalam kadar yang banyak sehingga pengguna akan merasakan “high” atau teler.
Selain itu, berikut adalah beberapa efek jangka pendek dari narkotika ini.
Perubahan persepsi waktu.
Perubahan suasana hati.
Gerakan tubuh yang terganggu.
Gangguan memori atau daya ingat.
Kesulitan berpikir dan memecahkan masalah.
Efek ganja jangka panjang
Ganja menurunkan fungsi otak yang mengatur daya ingat dan fungsi belajar. Efek narkotika tersebut dapat bertahan lama atau bahkan permanen.
Penggunaan ganja dalam jangka panjang dan dosis tinggi dapat menimbulkan dampak berikut ini.
Iritasi hingga infeksi pada paru-paru akibat paparan asap ganja.
Peningkatan denyut jantung hingga serangan jantung.
Kelainan otak dan perilaku bayi pada ibu yang memakai ganja selama kehamilan.
Gangguan psikosis yang ditandai dengan halusinasi dan delusi.
2. Sabu
Nama lain: meth,
metamfetamin, kristal, kapur, es,
Terutama bagi kalangan Remaja yang harus di pahami bahwa sabu atau methamphetamine adalah obat stimulan yang sangat adiktif. Warnanya putih, tidak berbau, terasa pahit, dan berbentuk seperti kristal.dan sangat berbahaya
BNN menyebutkan sabu sebagai narkoba peringkat ke-2 yang sering dikonsumsi di Indonesia. Setidaknya 25,7% dari pengguna narkoba menggunakan sabu dan golong.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang. Keduanya merupakan zat yang memengaruhi pikiran, perasaan dan perilaku seseorang, serta memicu ketergantungan.
Selain narkoba, istilah lain yang diperkenalkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah NAPZA atau singkatan dari narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
Yang perlu di ketahui bahwa danpak dan Efek barang terlarang ini sangat berbahaya bagi anak anak remaja di negara indonesia
dalam hal ini awak Media Sigerindo telah mengutif tulisan yang di ambil dari website dr.Yenny Siti Yanti Simambela.Sp,KJ.Psikiatri.
Pada senin 10/02/2025
Pada umumnya, narkoba terbagi dalam empat kelompok besar sebagai berikut
(a) Kelompok Jenis Narkoba Cannabis/kanabis Ganja (Mariyuana) dan getah ganja(Hashish)
(b) Amphetamine Type Stimulants (ATS) amfetamin, ekstasi, katinon, dan sabu (metamfetamin)
(C) Opiad heroin, morfin, opium Petidi kodein, subutex, Suboxone dan metadon Tranquilliser/penenang luminal, nipam, pil koplo, mogadon, valium, camlet, dumolid, kokain,
Ini jenis narkotika paling populer di Indonesia Kandungan yang terdapat dalam narkotika dan obat-obatan terlarang tersebut bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan, terutama bila disalahgunakan.
Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN),merupakan beberapa jenis narkotika yang paling sering dikonsumsi di Indonesia.Yaitu Ganja Nama lain: cimeng, mariyuana, gele, pocong
Ganja merujuk pada daun kering dari tanaman mariyuana (Cannabis sativa). Daun ini memiliki kandungan senyawa delta-9 tetrahydrocannabinol (THC) yang dapat memabukkan.
Jenis narkotika ini paling banyak digunakan di Indonesia. Menurut data Indonesia Drugs Report 2022, sebanyak 41,4% pengguna narkoba di Indonesia menggunakan ganja dan getah ganja (hashish).
Kebanyakan orang menggunakan ganja kering dengan memasukkannya ke dalam lintingan rokok.
Untuk menghindari asap yang terlalu banyak, sebagian pengguna ganja juga menggunakan alat penguap (vaporizer) yang disebut bong.
Alat ini menarik THC dan senyawa lain dari ganja, lalu mengumpulkan uap pada unit penyimpanannya. Pengguna ganja kemudian menghirup uap tersebut untuk merasakan sensasinya.
Efek ganja jangka pendek THC di dalam ganja bekerja pada reseptor sel otak yang bereaksi terhadap senyawa alami dalam tubuh yang memiliki efek mirip THC.
Ganja akan memaksa bagian otak tersebut untuk melepaskan dopamin dalam kadar yang banyak sehingga pengguna akan merasakan “high” atau teler.
Selain itu, berikut adalah beberapa efek jangka pendek dari narkotika ini.
Perubahan persepsi waktu.
Perubahan suasana hati.
Gerakan tubuh yang terganggu.
Gangguan memori atau daya ingat.
Kesulitan berpikir dan memecahkan masalah.
Efek ganja jangka panjang
Ganja menurunkan fungsi otak yang mengatur daya ingat dan fungsi belajar. Efek narkotika tersebut dapat bertahan lama atau bahkan permanen.
Penggunaan ganja dalam jangka panjang dan dosis tinggi dapat menimbulkan dampak berikut ini.
Iritasi hingga infeksi pada paru-paru akibat paparan asap ganja.
Peningkatan denyut jantung hingga serangan jantung.
Kelainan otak dan perilaku bayi pada ibu yang memakai ganja selama kehamilan.
Gangguan psikosis yang ditandai dengan halusinasi dan delusi.
2. Sabu
Nama lain: meth,
metamfetamin, kristal, kapur, es,
Terutama bagi kalangan Remaja yang harus di pahami bahwa sabu atau methamphetamine adalah obat stimulan yang sangat adiktif. Warnanya putih, tidak berbau, terasa pahit, dan berbentuk seperti kristal.dan sangat berbahaya
BNN menyebutkan sabu sebagai narkoba peringkat ke-2 yang sering dikonsumsi di Indonesia. Setidaknya 25,7% dari pengguna narkoba menggunakan sabu dan golong.