Pembangunan Pasar Meda Sari di duga Keputusan sepihak, Pedagang Merasa ditekan
Sigerindo Tulang Bawang -- Pedagang pasar meda sari Kecamatan Rawa jitu selatan , Kabupaten Tulang Bawang keluhkan terkait Renovasi pasar meda sari di duga panitia pelaksana dan kepala kampung meda sari keputusan sepihak tidak berdasarkan Hasil Musyawarah dan Mufakat,, sesama para pedagang tersebut , pedagang merasa di tekan harus ikut keputusan yang sudah di tetapkan oleh panitia pelaksana, tentang banguanan itu, maupun soal anggaran dan tata pemabgaian tempat tersebut, "Sabtu 18/01/2025
Salah seorang pedagang meda sari yang beranama Roy mengatakan saya punya tempat ( mamak) , sebelum pasar ini di bangun kami punya lapak di depan empat plong, namun sampai saat ini tempat saya tidak ada , konon katanya tempat kami itu di jual sama orang lain, .tampa ada surat pemberitahuan dulu kepada kami", ungkapnya
Lanjut Roy, sebelumnya kami pernah datangin panitia pelaksana, me mohon kebijakan untuk bisa mengurangi harganya, karena tempat kami empat plong minta keringanan ,kareana satu plong( Lapak ) Rp 9500,000, di kali 4 hampir Rp 40,000,000_ Kami minta 30,000,000 aja,dari pihak Panitia dan kepala kampung tidak respon, berselang dari itu saya tanyaain tempat kami itu sudah di jual sama orang lain,dan saya di suruh pilih tempat yang di belakang lagi sedang di bangun, saya tidak maulah,"Cetusnya
Ditempat yang sama puluhan para pedagang pasar meda sari mengatakan,, pembangunan pasar pidada tersebut tidak berdasarkan hasil musyawarah dan mufakat ,kami diundang Hanya mendengarkan keputusan dari panitia pelaksana dan kepala kampung, Bahwa harga satu lapak denga ukuran lebih dan kurangnya 2m x 2,5 m Rp 9,500.000- 10,000,000, dan harus di Dp sebesar 50,% bagi yang tidak ada Dp maka dia tidak dapatkan kios," kami sangat keberatan dengan harga segitu, dan lagi pula orang yng tidak punya lapak sebelum harganya sama dengan kami yng punya lapak sebelum nya dimanaa rasa keadilanya , "cetus para pedagang itu
Ditmapat yang berbeda panitia pelakasa Bernesial JM yang hendak di konfirmasi mengatakan , pelaksanaan pembangunan pasar meda sari tersebut , sudah kami laksanakan Musyawarah dan Mufakat, terkait persoal Roy sudah kami kami omongin lebih dahulu sebelum dikasih sma orang lain," pungkasnya (*)
Salah seorang pedagang meda sari yang beranama Roy mengatakan saya punya tempat ( mamak) , sebelum pasar ini di bangun kami punya lapak di depan empat plong, namun sampai saat ini tempat saya tidak ada , konon katanya tempat kami itu di jual sama orang lain, .tampa ada surat pemberitahuan dulu kepada kami", ungkapnya
Lanjut Roy, sebelumnya kami pernah datangin panitia pelaksana, me mohon kebijakan untuk bisa mengurangi harganya, karena tempat kami empat plong minta keringanan ,kareana satu plong( Lapak ) Rp 9500,000, di kali 4 hampir Rp 40,000,000_ Kami minta 30,000,000 aja,dari pihak Panitia dan kepala kampung tidak respon, berselang dari itu saya tanyaain tempat kami itu sudah di jual sama orang lain,dan saya di suruh pilih tempat yang di belakang lagi sedang di bangun, saya tidak maulah,"Cetusnya
Ditempat yang sama puluhan para pedagang pasar meda sari mengatakan,, pembangunan pasar pidada tersebut tidak berdasarkan hasil musyawarah dan mufakat ,kami diundang Hanya mendengarkan keputusan dari panitia pelaksana dan kepala kampung, Bahwa harga satu lapak denga ukuran lebih dan kurangnya 2m x 2,5 m Rp 9,500.000- 10,000,000, dan harus di Dp sebesar 50,% bagi yang tidak ada Dp maka dia tidak dapatkan kios," kami sangat keberatan dengan harga segitu, dan lagi pula orang yng tidak punya lapak sebelum harganya sama dengan kami yng punya lapak sebelum nya dimanaa rasa keadilanya , "cetus para pedagang itu
Ditmapat yang berbeda panitia pelakasa Bernesial JM yang hendak di konfirmasi mengatakan , pelaksanaan pembangunan pasar meda sari tersebut , sudah kami laksanakan Musyawarah dan Mufakat, terkait persoal Roy sudah kami kami omongin lebih dahulu sebelum dikasih sma orang lain," pungkasnya (*)