Etos Indonesia Institute menyampaikan rilis terbarunya terkait dengan hasil survei terkait dengan elektabilitas tiga pasangan calon kepala daerah Kota Bekasi
Sigerindo Jakarta - Etos Indonesia Institute menyampaikan rilis terbarunya terkait dengan hasil survei terkait dengan elektabilitas tiga pasangan calon kepala daerah Kota Bekasi.
Dalam presentasenya Direktur Riset ETOS Indonesia Institute Dwiki menyampaikan hasil survei tiga pasangan cakada Kota Bekasi yang dilakukannya pada periode 5 – 14 November 2024.
Dwiki mengungkapkan, survei yang menggunakan 1500 responden dengan margin eror 2,24% dengan tingkat kepercayaan 96%. Survei dibuat secara acak/random tersebar di 12 Kecamatan dan 56 kelurahan di wilayah Kota Bekasi.
"Dari hasil survei tersebut pasangan Heri Koeswara – Solihin memperoleh suara tertinggi dengan 48,7%, Tri Adianto – Harris 28,8% dan Uu – Nurul 12,1%, dan sisanya 10,4% belum menyatakan pilihan alias abstain," kata Dwiki dalam keterangannya di Kawasan Benhil Jakarta Pusat, Kamis 21/11/2024
Terkait dengan hasil survei tersebut, maka dia memperediksi pasangan Herkos – Solihin akan memenangkan Pilkada Kota Bekasi dalam 1 putaran.
"Presentase ini kami memprediksi tidak akan bergerak naik atau pun turun yang signifikan, diperkirakan angka naik turunnya tak lebih dari satu persen," katanya.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute menyimpulkan bahwa masyarakat Kota Bekasi sudah banyak belajar sejarah kepemimpinan kepala daerah sebelumnya.
Menurut dia, masyarakat Kota Bekasi tentunya tak mau lagi menyumbang kembali kepala daerahnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tingginya animo masyarakat yang meninginkan adanya pemimpin yang bersih dan terbebas dari resistensi hukum, membuat paslon Herkos - Solihin menempati posisi puncak survei.
Iskandar mengatakan, indikator kemenangan paslon bukan karena banyaknya peserta yang hadir dalam setiap kampanye. Aka tetapi masyarakat hadir dalam acara kampanye dinilai karena tertarik acara seremonialnya.
"Seperti adanya panggung hiburan yang dihadiri artis atau hanya ikut-ikutan dalam kelompoknya, ataupaun hanya ingin mendapatkan bagi-bagi uang atau sembako dari tim ses. Dan incumbent memiliki instrumen itu. Namun masyarakat sekarang sudah cerdas. Wajar jika ada yang mengatakan ambil duitnya coblos sesuai hati nuraninya," beber Iskandar.
Oleh sebab itu presentase yang ada dari hasil survei terbaru Etos Institut, dapat disimpulkan bahwa kekuatan Herkos – Solihin tak terbendung lagi.
"Tinggal PR-nya adalah menjaga suara dari awal hingga akhir penghitungan suara. Untuk itu publik harus mengawasi bersama-sama dalam membantu penyelenggara dalam hal ini KPU Kota Kota Bekasi," pungkas Iskandar.
Dalam presentasenya Direktur Riset ETOS Indonesia Institute Dwiki menyampaikan hasil survei tiga pasangan cakada Kota Bekasi yang dilakukannya pada periode 5 – 14 November 2024.
Dwiki mengungkapkan, survei yang menggunakan 1500 responden dengan margin eror 2,24% dengan tingkat kepercayaan 96%. Survei dibuat secara acak/random tersebar di 12 Kecamatan dan 56 kelurahan di wilayah Kota Bekasi.
"Dari hasil survei tersebut pasangan Heri Koeswara – Solihin memperoleh suara tertinggi dengan 48,7%, Tri Adianto – Harris 28,8% dan Uu – Nurul 12,1%, dan sisanya 10,4% belum menyatakan pilihan alias abstain," kata Dwiki dalam keterangannya di Kawasan Benhil Jakarta Pusat, Kamis 21/11/2024
Terkait dengan hasil survei tersebut, maka dia memperediksi pasangan Herkos – Solihin akan memenangkan Pilkada Kota Bekasi dalam 1 putaran.
"Presentase ini kami memprediksi tidak akan bergerak naik atau pun turun yang signifikan, diperkirakan angka naik turunnya tak lebih dari satu persen," katanya.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute menyimpulkan bahwa masyarakat Kota Bekasi sudah banyak belajar sejarah kepemimpinan kepala daerah sebelumnya.
Menurut dia, masyarakat Kota Bekasi tentunya tak mau lagi menyumbang kembali kepala daerahnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tingginya animo masyarakat yang meninginkan adanya pemimpin yang bersih dan terbebas dari resistensi hukum, membuat paslon Herkos - Solihin menempati posisi puncak survei.
Iskandar mengatakan, indikator kemenangan paslon bukan karena banyaknya peserta yang hadir dalam setiap kampanye. Aka tetapi masyarakat hadir dalam acara kampanye dinilai karena tertarik acara seremonialnya.
"Seperti adanya panggung hiburan yang dihadiri artis atau hanya ikut-ikutan dalam kelompoknya, ataupaun hanya ingin mendapatkan bagi-bagi uang atau sembako dari tim ses. Dan incumbent memiliki instrumen itu. Namun masyarakat sekarang sudah cerdas. Wajar jika ada yang mengatakan ambil duitnya coblos sesuai hati nuraninya," beber Iskandar.
Oleh sebab itu presentase yang ada dari hasil survei terbaru Etos Institut, dapat disimpulkan bahwa kekuatan Herkos – Solihin tak terbendung lagi.
"Tinggal PR-nya adalah menjaga suara dari awal hingga akhir penghitungan suara. Untuk itu publik harus mengawasi bersama-sama dalam membantu penyelenggara dalam hal ini KPU Kota Kota Bekasi," pungkas Iskandar.