Banyuasin Kenalkan Metode Pembelajaran Numerasi “Gasing” untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman Matematika
Sigerindo Banyuasin, – Pemerintah Kabupaten Banyuasin terus berinovasi dalam dunia pendidikan dengan memperkenalkan Metode Pembelajaran Gampang, Asyik, dan Menyenangkan (Gasing) untuk peningkatan pemahaman numerasi di kalangan siswa. Kegiatan ini diselenggarakan di Auditorium Bina Praja pada Jumat (11/10/2024) dan dihadiri langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Muhammad Farid, S.STP., M.Si
Metode Gasing, yang bertujuan membuat matematika menjadi pelajaran yang lebih mudah dan menyenangkan bagi anak-anak, diharapkan mampu meningkatkan daya saing siswa di tingkat internasional. Dalam sambutannya, M. Farid menyatakan dukungannya yang penuh terhadap penerapan metode ini. “Metode Gasing adalah terobosan yang sangat diperlukan dalam dunia pendidikan kita. Ini bisa membantu menghilangkan stigma matematika yang sering dianggap menakutkan. Saya mendukung agar metode ini diterapkan di sekolah-sekolah di Kabupaten Banyuasin, bahkan di seluruh Indonesia,” ungkap Farid
Staf Ahli Kemendagri, Dr. H. Suhajar Diantoro, yang juga hadir dalam acara ini, menjelaskan bahwa Metode Gasing diciptakan untuk membuat belajar matematika menjadi lebih akurat dan menyenangkan. Metode ini sangat cocok diterapkan di tingkat sekolah dasar sebagai langkah awal dalam membangun kemampuan numerasi yang kokoh. “Metode ini sangat efektif untuk mengasah keterampilan matematika anak-anak dengan cara yang menyenangkan. Ini adalah langkah yang sangat penting bagi pendidikan kita,” ujar Suhajar
Pj. Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, SH., M.SE, turut menyampaikan apresiasinya terhadap metode ini. Ia menekankan pentingnya penguatan kemampuan numerasi sejak dini sebagai dasar untuk pendidikan yang lebih maju. “Dengan metode Gasing, anak-anak kita diharapkan dapat menyerap pelajaran matematika dengan lebih cepat dan tepat. Mari bersama-sama kita menguatkan tekad untuk membangun generasi yang unggul di bidang numerasi,” tutupnya
Penerapan metode ini di Banyuasin diharapkan menjadi model bagi daerah lain di Indonesia dalam mencetak generasi yang tidak hanya mampu, tetapi juga mencintai matematika. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan pusat, metode Gasing berpotensi mengubah wajah pendidikan numerasi di Indonesia.(D/RI)
Metode Gasing, yang bertujuan membuat matematika menjadi pelajaran yang lebih mudah dan menyenangkan bagi anak-anak, diharapkan mampu meningkatkan daya saing siswa di tingkat internasional. Dalam sambutannya, M. Farid menyatakan dukungannya yang penuh terhadap penerapan metode ini. “Metode Gasing adalah terobosan yang sangat diperlukan dalam dunia pendidikan kita. Ini bisa membantu menghilangkan stigma matematika yang sering dianggap menakutkan. Saya mendukung agar metode ini diterapkan di sekolah-sekolah di Kabupaten Banyuasin, bahkan di seluruh Indonesia,” ungkap Farid
Staf Ahli Kemendagri, Dr. H. Suhajar Diantoro, yang juga hadir dalam acara ini, menjelaskan bahwa Metode Gasing diciptakan untuk membuat belajar matematika menjadi lebih akurat dan menyenangkan. Metode ini sangat cocok diterapkan di tingkat sekolah dasar sebagai langkah awal dalam membangun kemampuan numerasi yang kokoh. “Metode ini sangat efektif untuk mengasah keterampilan matematika anak-anak dengan cara yang menyenangkan. Ini adalah langkah yang sangat penting bagi pendidikan kita,” ujar Suhajar
Pj. Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, SH., M.SE, turut menyampaikan apresiasinya terhadap metode ini. Ia menekankan pentingnya penguatan kemampuan numerasi sejak dini sebagai dasar untuk pendidikan yang lebih maju. “Dengan metode Gasing, anak-anak kita diharapkan dapat menyerap pelajaran matematika dengan lebih cepat dan tepat. Mari bersama-sama kita menguatkan tekad untuk membangun generasi yang unggul di bidang numerasi,” tutupnya
Penerapan metode ini di Banyuasin diharapkan menjadi model bagi daerah lain di Indonesia dalam mencetak generasi yang tidak hanya mampu, tetapi juga mencintai matematika. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan pusat, metode Gasing berpotensi mengubah wajah pendidikan numerasi di Indonesia.(D/RI)