Banyuasin Masuk 8 Besar Nasional Pengendalian Inflasi, Pj. Bupati Farid Optimis Terus Tingkatkan Stabilitas Ekonomi
Sigerindo Banyuasin, – Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Muhammad Farid, S.STP., M.Si bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Banyuasin mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Senin (09/09/2024). Rapat yang berlangsung secara virtual ini membahas langkah-langkah konkret yang harus diambil pemerintah daerah untuk menekan inflasi, menjaga stabilitas harga, dan memastikan ketahanan pangan
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi madya, Gubernur, Walikota, dan Bupati dari seluruh Indonesia, serta dipimpin langsung oleh narasumber dari Kemendagri. Melalui diskusi ini, diharapkan pemerintah daerah dapat merumuskan kebijakan yang tepat sasaran dalam merespons tantangan inflasi di wilayah masing-masing
Dalam kesempatan tersebut, Pj. Bupati Banyuasin, M. Farid, menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian Kabupaten Banyuasin yang masuk dalam 8 besar nasional dari 514 kabupaten/kota terkait pengendalian inflasi. “Ini adalah prestasi yang harus kita pertahankan, bahkan ditingkatkan lagi. Banyuasin dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Provinsi Sumsel memiliki banyak potensi yang bisa dimanfaatkan untuk pengendalian inflasi dan ketahanan pangan,” ujar Farid
Menurutnya, pelaksanaan operasi pasar murah dan pelayanan kolaboratif yang langsung menyentuh masyarakat telah memberikan dampak positif dalam upaya menstabilkan harga. "Kolaborasi dan komunikasi yang terjalin melalui rapat koordinasi ini diharapkan menghasilkan kebijakan yang lebih tepat sasaran. Kami optimis bahwa upaya ini mampu menekan laju inflasi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tambahnya
Farid juga menjelaskan bahwa inflasi di Banyuasin dipengaruhi oleh kenaikan harga beberapa komoditas utama seperti daging ayam ras, bawang merah, cabai merah, dan bawang putih. Namun, ia menegaskan bahwa kondisi tersebut masih tergolong normal dan dapat diatasi. “Kenaikan ini dipicu oleh tingginya permintaan akibat banyaknya hajatan dan kegiatan keagamaan yang rutin digelar oleh masyarakat,” jelasnya
Lebih lanjut, Pj. Bupati menyambut baik komitmen Kemendagri yang terus mengadakan rapat koordinasi pengendalian inflasi secara rutin setiap Senin. Menurutnya, langkah proaktif ini sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah dan meringankan beban masyarakat. "Sesuai dengan arahan Presiden RI, pengendalian inflasi menjadi atensi utama agar kita bisa terus menjaga situasi ekonomi tetap stabil dan kondusif," tutupnya
Ke depan, Kabupaten Banyuasin akan terus berinovasi dan bekerja sama dengan seluruh stakeholder untuk memperkuat ketahanan pangan dan memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat Banyuasin dapat terus meningkat. (D/RI)
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi madya, Gubernur, Walikota, dan Bupati dari seluruh Indonesia, serta dipimpin langsung oleh narasumber dari Kemendagri. Melalui diskusi ini, diharapkan pemerintah daerah dapat merumuskan kebijakan yang tepat sasaran dalam merespons tantangan inflasi di wilayah masing-masing
Dalam kesempatan tersebut, Pj. Bupati Banyuasin, M. Farid, menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian Kabupaten Banyuasin yang masuk dalam 8 besar nasional dari 514 kabupaten/kota terkait pengendalian inflasi. “Ini adalah prestasi yang harus kita pertahankan, bahkan ditingkatkan lagi. Banyuasin dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Provinsi Sumsel memiliki banyak potensi yang bisa dimanfaatkan untuk pengendalian inflasi dan ketahanan pangan,” ujar Farid
Menurutnya, pelaksanaan operasi pasar murah dan pelayanan kolaboratif yang langsung menyentuh masyarakat telah memberikan dampak positif dalam upaya menstabilkan harga. "Kolaborasi dan komunikasi yang terjalin melalui rapat koordinasi ini diharapkan menghasilkan kebijakan yang lebih tepat sasaran. Kami optimis bahwa upaya ini mampu menekan laju inflasi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tambahnya
Farid juga menjelaskan bahwa inflasi di Banyuasin dipengaruhi oleh kenaikan harga beberapa komoditas utama seperti daging ayam ras, bawang merah, cabai merah, dan bawang putih. Namun, ia menegaskan bahwa kondisi tersebut masih tergolong normal dan dapat diatasi. “Kenaikan ini dipicu oleh tingginya permintaan akibat banyaknya hajatan dan kegiatan keagamaan yang rutin digelar oleh masyarakat,” jelasnya
Lebih lanjut, Pj. Bupati menyambut baik komitmen Kemendagri yang terus mengadakan rapat koordinasi pengendalian inflasi secara rutin setiap Senin. Menurutnya, langkah proaktif ini sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah dan meringankan beban masyarakat. "Sesuai dengan arahan Presiden RI, pengendalian inflasi menjadi atensi utama agar kita bisa terus menjaga situasi ekonomi tetap stabil dan kondusif," tutupnya
Ke depan, Kabupaten Banyuasin akan terus berinovasi dan bekerja sama dengan seluruh stakeholder untuk memperkuat ketahanan pangan dan memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat Banyuasin dapat terus meningkat. (D/RI)