Satgas P3 Buat Parit Untuk Lancarkan Aliran Air Ke Area Persawahan Tanam Padi 3 Kali Dalam Setahun
Sigerindo Aceh Barat - Guna memperlancar aliran air dan mencukupi volume air ke Sawah tadah hujan, Satgas Percepatan Penanaman Padi (P3) 3 kali dalam setahun bersama Rumah Tani Amiruddin (RTA) menerjunkan 1 unit Excavator untuk membuat instalasi saluran pengairan dengan membuka atau membelah Sungai yang ada di Desa Samatiga, Selasa (24/5/2022)
Ketersediaan air menjadi faktor penting untuk keberhasilan tumbuh kembangnya tanaman Padi, namun menjadi kesulitan tersendiri ketika posisi Sawah dalam kategori tadah hujan bahkan jauh dari sumber air ataupun aliran Sungai sehingga diperlukan teknik tersendiri untuk memenuhi kuota ketersediaan air
Hal inilah yang dialami oleh Satgas Percepatan Penanaman Padi 3 kali dalam setahun yang mendukung program RTA (Rumah Tani Amiruddin ST) yang akan mengolah lahan pertanian tadah hujan yang berlokasi di Desa Leubok Kecamatan Samatiga
Dansatgas P3 Mayor lnf Mazwar AR tidak kehabisan akal dan tidak pasrah dengan keadaan, dirinya menemukan adanya potensi sumberdaya air (Sungai) yang bisa dimanfaatkan untuk mengaliri air ke Sawah
"Sebagai upaya memenuhi debit air, Kami mengerahkan 1 unit Excavator untuk membuat instalasi saluran air agar terhubung atau terkoneksi ke area persawahan. Harapannya, dengan lancarnya air ke Sawah dapat mempermudah proses pengolahan lahan (bajak)", terang Dansatgas
Pemanfaatan air Sungai sebagai sarana Parit atau irigasi alami tentunya menjadi hal yang lumrah akan tetapi penting sekali. Sebab, kebutuhan air bagi tanaman Padi sangat vital
"Kita akan bekerja secara optimal dan mengerahkan segala kemampuan agar Sungai ini bisa mengairi dengan lancar sampai ke lahan. Dengan demikian, Kita akan bisa atau mampu mengubah budaya tanam Padi menjadi 3 kali dalam setahun", tandas Dansatgas (Redaksi)
Ketersediaan air menjadi faktor penting untuk keberhasilan tumbuh kembangnya tanaman Padi, namun menjadi kesulitan tersendiri ketika posisi Sawah dalam kategori tadah hujan bahkan jauh dari sumber air ataupun aliran Sungai sehingga diperlukan teknik tersendiri untuk memenuhi kuota ketersediaan air
Hal inilah yang dialami oleh Satgas Percepatan Penanaman Padi 3 kali dalam setahun yang mendukung program RTA (Rumah Tani Amiruddin ST) yang akan mengolah lahan pertanian tadah hujan yang berlokasi di Desa Leubok Kecamatan Samatiga
Dansatgas P3 Mayor lnf Mazwar AR tidak kehabisan akal dan tidak pasrah dengan keadaan, dirinya menemukan adanya potensi sumberdaya air (Sungai) yang bisa dimanfaatkan untuk mengaliri air ke Sawah
"Sebagai upaya memenuhi debit air, Kami mengerahkan 1 unit Excavator untuk membuat instalasi saluran air agar terhubung atau terkoneksi ke area persawahan. Harapannya, dengan lancarnya air ke Sawah dapat mempermudah proses pengolahan lahan (bajak)", terang Dansatgas
Pemanfaatan air Sungai sebagai sarana Parit atau irigasi alami tentunya menjadi hal yang lumrah akan tetapi penting sekali. Sebab, kebutuhan air bagi tanaman Padi sangat vital
"Kita akan bekerja secara optimal dan mengerahkan segala kemampuan agar Sungai ini bisa mengairi dengan lancar sampai ke lahan. Dengan demikian, Kita akan bisa atau mampu mengubah budaya tanam Padi menjadi 3 kali dalam setahun", tandas Dansatgas (Redaksi)