Sakral Menjerit Di Tugu Adipura Meminta PBTI Membekukan Pengrov TI Lampung
Sigerindo Bandar Lampung - Satuan Aksi Rakyat Lampung (Sakral Lampung ) Tetantang Carut Marutnya nya Pengprov TI Provinsi Lmapung banyak Pengondisian Pengurus Taekwondo Sekabupaten/Kota agar patuh kepada Pengurus Pengprov TI Provinsi Lampung walaupun kebijakan yang dilakukan salah. Melarang Atlet untuk mengikuti UKT DAN. Melarang Pelatih membawa Atlet mengikuti epen epen diluar provinsi lampung ujar Riswan dengan anda geram korditaor aksi sakral ditugu adipura 4/2/2022 tersebut
adanya Meminta Upeti bila Atlet mendapatkan mendali emas jika mereka yang merekomendasikan bertanding.
Atas kejadian itu, Atlet dan pelatihlah yang dirugikan akibat dari kepentingan Pengurus Pengrov TI Provinsi Lampung, “Itulah yang membuat kami melapor.” tegas risan maka kit dari Satuan Aksi Rakyat Lampung Menuntur
Pembukuan Pengprov TI Lampung
Memeinta Kepada PBTI Pusat Mengambil Ali Pengrov TI Lampung
Memeinta Kepada PBTI Pusat Menuda Musprov TI Lampung
Memiminta Kepada Aparat Penegak Hukum Audit Investigas Dana Pengrov TI Lampung Karena Diduga Ada Korupsi ,Kulusi dan Nepotisme (KKN)
Senada dengan Riswan Pelatih yang diminta di isialkan namanya yang mengatakan, “Benar Pengurus Pengprov TI Provinsi Lampung telah melarang para pelatih dikota metro untuk membawa Atletnya mengikuti Kejuaraan Sumsel Open yang diselengarakan pada tanggal 14 sampai 16 Januari 2022.
namun, Pelatih tetap membawa Atletnya sebanyak 14 Atlet untuk mengikuti Sumsel Open demi mendapatkan prestasi, alhasil, 10 Atlet mendapatkan mendali emas, 2 Atlet mendapatkan mendali Perak dan 2 Atlet lainnya mendapatkan mendali Perunggu, ditambah 30 Atlet asal kabupaten Lampung Tengah juga mendapatkan mendali emas, 20 Atlet mendapatkan mendali perak dan 5 Atlet lainnya mendapatkan mendali perunggu.
Atas prestasi piala yang diperoleh Atlet Lampung Tengah dan Kota Metro, tentunya sangat kita apresiasi dan harus kita dukung, jika keadaan yang dialami oleh para Atlet dan Pelatih seperti ini, “Yaa bagaimana bisa mengharumkan nama provinsi lampung dikanca nasional, karena semua Hak – hak kami dirampas paksa oleh Pengurus Pengprov TI Provinsi Lampung demi kepentingan pribadi mereka tercapai.”Ucapnya
adanya Meminta Upeti bila Atlet mendapatkan mendali emas jika mereka yang merekomendasikan bertanding.
Atas kejadian itu, Atlet dan pelatihlah yang dirugikan akibat dari kepentingan Pengurus Pengrov TI Provinsi Lampung, “Itulah yang membuat kami melapor.” tegas risan maka kit dari Satuan Aksi Rakyat Lampung Menuntur
Pembukuan Pengprov TI Lampung
Memeinta Kepada PBTI Pusat Mengambil Ali Pengrov TI Lampung
Memeinta Kepada PBTI Pusat Menuda Musprov TI Lampung
Memiminta Kepada Aparat Penegak Hukum Audit Investigas Dana Pengrov TI Lampung Karena Diduga Ada Korupsi ,Kulusi dan Nepotisme (KKN)
Senada dengan Riswan Pelatih yang diminta di isialkan namanya yang mengatakan, “Benar Pengurus Pengprov TI Provinsi Lampung telah melarang para pelatih dikota metro untuk membawa Atletnya mengikuti Kejuaraan Sumsel Open yang diselengarakan pada tanggal 14 sampai 16 Januari 2022.
namun, Pelatih tetap membawa Atletnya sebanyak 14 Atlet untuk mengikuti Sumsel Open demi mendapatkan prestasi, alhasil, 10 Atlet mendapatkan mendali emas, 2 Atlet mendapatkan mendali Perak dan 2 Atlet lainnya mendapatkan mendali Perunggu, ditambah 30 Atlet asal kabupaten Lampung Tengah juga mendapatkan mendali emas, 20 Atlet mendapatkan mendali perak dan 5 Atlet lainnya mendapatkan mendali perunggu.
Atas prestasi piala yang diperoleh Atlet Lampung Tengah dan Kota Metro, tentunya sangat kita apresiasi dan harus kita dukung, jika keadaan yang dialami oleh para Atlet dan Pelatih seperti ini, “Yaa bagaimana bisa mengharumkan nama provinsi lampung dikanca nasional, karena semua Hak – hak kami dirampas paksa oleh Pengurus Pengprov TI Provinsi Lampung demi kepentingan pribadi mereka tercapai.”Ucapnya