Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

BALAK Terjunkan "Tim Hantu" Ke Desa Rawa Selapan

Sigerindo Lampung Selatan - Barisan Anak Lampung Analitik Keadilan (BALAK) mulai membeberkan hasil temuan yang mereka gali dari warga Rawa Selapan Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan tentang skandal asusila Kepala Desa Bagus Adi
Pamungkas dan RF stafnya

Idris Abung menjelaskan Balak telah menerjunkan 'Tim Hantu' ke Desa Rawa Selapan, untuk menggali sejauh mana kebenaran

"Berdasarkan penyelusuran hasilnya cukup mengejutkan karena seperti dugaan di awal Skandal Kades dan stafnya yang berujung pada pengaduan dugaan Asusila ini berat mengarah kepada kepentingan politik bukan asmara terlebih seperti yang di sangkakan selama ini di media'' katanya

Hari Pertama Pada Kamis 27 Januari 2022 Ia menyelusuri bagaimana keseharian Kepala Desa Bagus Adi Pamungkas ditengah masyarakat

Berdasarkan Keterangan beberapa warga yang dijumpai, mereka menceritakan bahwa Bagus Adi Pamungkas adalah Alumni
Sarjana Hukum Unila 2013 yang terkenal sangat dekat dengan masyarakat dirinya sangat Familier Dipanggil "Mas Bagus"

Berawal karir sebagai seorang guru PPKN di SMKN 1 Candipuro kurang lebih selama 5 tahun yang sepengetahuan masyarakat RF merupakan salah satu muridnya

Mas bagus itu dikenal Guyup sangat baik apa pun kegiatan selalu ikut serta dan berjiwa sosial tinggi.
Sehingga menurut warga aneh jika ada kejadian itu sebab sepengetahuan mas Bagus itu tidak bisa bawa mobil kemana mana bawa sopir, dan belum pernah ada yang melihat Mas Bagus memboncengi perempuan karena perilaku dirinya sangat santun
dan relegius

Idris menambahkan saat pencalonan kepala Desa, Mas Bagus itu maju atas dukungan warga, beberapa kali dirinya menolak tapi para tokoh mendesak dirinya maju sebagai kepala Desa yang hasilnya mas bagus jadi kades termuda di Kabupaten Lampung Selatan

Saat Tim Balak menanyakan ke warga bagaimana keseharian RF (Korban-red) warga menjelaskan Keseharian RF itu pendiam dirinya diketahui sangat cerdas sehingga pihak Desa meminta RF untuk menjadi staf Desa, begitu juga dengan keseharian keluarga yang agak tertutup dengan warga

RF Itu sebelum bekerja di Kantor desa, bekerja sebagai tenaga honor di SMKN 1 Candipuro dimana tempatnya sekolah, sebagai Penjaga perpustakaan

Diketahui sejak ada masalah itu kerukunan warga agak terganggu terlebih melibatkan Pak Kades padahal sudah 2 kali pihak desa melakukan rembuk desa dan kades selalu hadir

Bahkan selama rembuk Desa dari pihak RF selalu di wakilkan oleh orang tua dan A yang kerabatnya dengan alasan RF belum bisa hadir yang alasannya kami kurang faham

Menariknya pasca Pertemuan rembuk Desa terakhir itu ada kabar bahwa Mas Bagus masih kekeh jika dia tidak pernah melakukan Tindakan asusila yang di tuduhkan, bahkan Mas Bagus menantang Untuk bermubahalah alias Sumpah Pocong. (Bersambung) (Rilis Balak)
BERITA TERBARU