Pasca Kerusuhan, Aktifitas Pegawai Di Pemkab Muratara Sepi
Sigerindo Muratara - Aktivitas pelayanan perkantoran di Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Musirawas Utara (Muratara), maupun Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), sampai saat ini masih terbilang cukup sepi.
Hal ini disebabkan pegawai belum banyak yang masuk kerja, pasca demonstrasi dan perusakan Kantor Bupati Muratara, serta pemblokiran Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum).
Beredar rumor, pegawai masih takut masuk kerja dan menunggu kondisi benar-benar kondusif, karena mereka sudah trauma saat demonstrasi, apalagi saat sedang berkerja, mereka sempat disuruh pulang.
Pantauan Sigerindo di lapangan, kaca-kaca yang rusak diduga dilempari massa sudah ditampal memakai kertas. Sementara, untuk pecahan kaca sudah dibersihkan. Kantor yang semula disegel sudah dibuka kembali. Kendati sudah dibuka, pegawai belum ada yang ngantor dan hanya ada segelintir pegawai dan Pol PP.
Sementara, Kantor Bagian di belakang gedung induk juga masih banyak yang belum buka, begitu juga untuk Kantor SKPD yang beberapa juga belum buka. Kalaupun ada, hanya sedikit pegawai yang datang.
Seorang Pegawai inisial AM saat dihubungi mengaku, dirinya masih takut masuk kerja, karena sebelum demo berlangsung mereka sudah diusir agar tidak bekerja.
"Untuk hari ini, kemungkinan belum bisa masuk kerja. Saya menunggu situasi benar-benar kondusif dulu," jelasnya.
Diakuinya, rekan kerjanya rata-rata beralasan sama, mereka tidak masuk kerja karena masih trauma takut diusir lagi.
Sementara itu, Pegawai lainnya yang kebetulan masuk, AI mengaku, nekat masuk karena takut pelayanan kepada masyarakat menjadi terkendala.
"Saya masuk karena takut pelayanan kepada masyarakat menjadi terganggu," jelasnya.
Pegawai di Badan Keuangan Daerah ini, tetap masuk takut masyarakat yang akan membayar pajak galian C menjadi terkendala.
"Kalau kita tidak masuk, kasihan dengan masyarakat yang akan membayar pajak," jelasnya.
Terpisah, warga setempat, Sri yang tengah mengurus surat menyurat menjelaskan, wajar kalau pegawai takut masuk kerja, karena kemarin, Senin (25/9) lalu, saat sedang bekerja malah diusir oleh oknum.
"Saya saat itu sedang mengurus surat menyurat, ada yang masuk memerintahkan kepada pegawai untuk tidak bekerja dan langsung pulang. Mendapat ancaman itu, pegawai yang sedang bekerja terpaksa menghentikan aktivitasnya dan langsung pergi meninggalkan ruangan," ungkapnya.(FRM)