Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Central Oleh-Oleh Khas Bengkulu di Toko Cita Rasa Rossy

Sigerindo Bengkulu - Salah satu toko yang menjual oleh-oleh khas Bengkulu, adalah toko Cita Rasa Rosy milik Rosi Yuliani, bertempat di Jalan Fatmawati No 21 Penurunan kota Bengkulu.

Dikatakan Rosi Yuliani, toko oleh-olehnya menjual produksi sendiri kurang lebih 15 macam jenis makanan khas Bengkulu, seperti ikan bledang goreng rasa pedas manis seperti sanjai padang. Bubuk kopi rossy. Renginang udang.

Emping Balado, manisan terong, manisan tomat. Jeruk kalamansi, lempuk durian, dodol pisang, gelamai. Manisan sirsak, nanas, dan ubi kentang balado.

"Kalau hasil kerjainan seperti Kain besurek, baju batik besurek, kerajinan dari kulit lantung. Itu titipan orang yang memasok," ujar Rosi.

Untuk memenuhi permintaan pelangan dan pembeli, ia mendapatkan bahan baku beli langsung ke pedagang, seperti ikan beli di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pulai Baai, kemudian untuk bahan selai pisang, manisan tomat, Terong, semuanya dari curup.
 


Sedangkan Jeruk kalamansi yang menjadi minuman khas Bengkulu, buah jeruknya dibeli dari kebun jeruk kalamansi di Padang Serai dan di Pondok Kubang.

Adapun minat masyarakat untuk membeli oleh-oleh khas Bengkulu peluang usahanya cukup menjanjikan. Dan mayoritas yang

banyak membeli adalah tamu-tamu dari luar Provinsi Bengkulu, yang mengikuti acara yang diselengarakan di Kota Bengkulu dan sekitarnya. Selain itu mengisi toko oleh-oleh yang ada di Jalan Soekarno/Hatta Kelurahan Angut.

"Dalam memenuhi permintaan masyarakat. Potensi usahnya masih sangat menjanjikan, dan ini merupakan usaha dari orang tua

dan saya mulai sendiri sejak tahun 2008. Kita sering ikut pelatihan tentang kemasan, branding, pelatihan laik sehat, halal. Pelatihan desain kemasan untuk dibuat dipercetakan, sekarang ini jumlah karyawan saya 3 orang. Dan Omset dalam sebulan rata-rata sekitar 40 juta," terangnya.

Sementara itu saat ditanya bagaimana perhatian pemerntah terhadap UKMnya, Rosi mengaku cukup bagus seperti dari dinas koperasi, perindag Provinsi. Kalau Kota sendiri jarang.

"Kita memang belum dapat bantuan dari pemerintah, kalau ada saya mau. Tapi hanya dapat bantuan sertifikat halal dari

kemenag dan MUI serta BPOM untuk makanan sehat dan higenis, lainnya adalah pelatihan pemasaran, membuat kemasan, branding dan sebagainya," jelas Rosi.

Dalam menjalankan usaha sejak 2008 lalu, Rosi mengaku ada kendala untuk bahan baku ada juga kesulitan seperti ikan kalau musim badai maka bahan baku ikan seperti ikan bledang, maka tidak memproduksi, sementara untuk bahan baku lempuk durian, jika tidak musim durian di Bengkulu, maka didatangkan dari luar daerah seperti Padang, Medan dan Bogor yang selalu panen Durian.(DN)
BERITA TERBARU